Jam Tangan Kesetiaan

Di sebuah kota terjadi suatu hal yang membuat resah para istri. Hal ini sebagai akibat seringnya mereka menonton sinetron yang tayang hampir di setiap jam-jam penting dimana mereka juga ternyata lebih mementingkan menonton tayangan tersebut daripada mengerjakan hal lain. Ternyata tayangan sinetron tidak hanya sekedar sebuah tontonan tetapi rupanya telah merasuk ke dalam jiwa. Mempengaruhi pola pikir dan menciptakan persepsi bahwa dunia nyata juga seperti dalam dunia sinetron. Awalnya gejala ini hanya dirasakan oleh sebagian istri saja. Tetapi lambat laun karena panjangnya cerita dari mulut ke mulut akhirnya hampir seluruh istri di kota merasakan keresahan yang sama. Mereka sama-sama menaruh curiga terhadap para suami. Ada saja hal-hal yang memicu kecurigaan tersebut. Suami pulang agak telat, suami ada pekerjaan lembur di hari libur, suami dititipi membeli kenang-kenangan untuk kantor, suami yang jadi jarang membantu tugas rumah karena kelelahan, suami yang tiba-tiba menjadi super bersih dan berpenampilan rapi padahal memang niatnya untuk membahagiakan istri dan masih banyak lagi. Tetapi di mata para istri hal tersebut menjadi semacam trigger munculnya pikiran negatif. Akibat dari keresahan ini, banyak rumah tangga yang terancam gulung tikar (suami gulung tikar lalu gelar tikar di ruang tamu).

Rupanya berita keresahan ini sampai kepada seorang ilmuwan. Jiwa keilmuwanannya terpanggil untuk membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk memantau aktifitas suami di luar rumah. Maka dalam kurun waktu 7 hari 7 malam terciptalah sebuah alat yang diberi nama : Jam Tangan Kesetiaan. Jam tangan ini wajib dipakai oleh para suami kemanapun hendak pergi. Jam tangan ini selain sebagai sebuah penunjuk waktu, lebih dari itu jam tangan ini menjadi sbeuah perangkat mata-mata. Jam ini dilengkapi dengan sensor wajah. Ketika digunakan maka siapa saja yang ada di sekitar pemakai akan termonitor. Alat ini tidak berdiri sendiri, tetapi harus ada pasangannya agar para istri bisa memantau dengan baik. Untuk para istri ada alat seperti tempat bedak dimana ada layar dan perangkat yang lain yang bisa memonitor aktifitas suami di luar rumah. Dari rumah, istri bisa mengetahui siapa saja orang yang ditemui oleh suami sekaligus tahu apa saja yang diobrolkan. Jika ada sosok yang mencurigakan maka istri bisa memberi sinyal kepada suami sehingga suami bisa mengambil jarak aman, syukur bisa menjauhinya. Selain fasilitas monitor wajah, jam tangan kesetiaan juga dilengkapi dengan software pemrograman untuk memasukkan jadwal suami di luar rumah sehingga ketika tiba waktunya harus pulang alarm pada jam tangan akan berbunyi dan suami harus segera pulang.

Keberadaan alat ini dirasa sangat membantu para istri sehingga dalam sehari semalam sudah terjual habis. Laris manis. Dan keesokan harinya dipastikan para suami memakai jam tangan baru pemberian istri tercinta. Awalnya mereka senang-senang saja sampai akhirnya mereka agak risih dengan suara alarm yang berbunyi berkali-kali setiap hari. Tidak itu saja selalu pasti setiap alarm berbunyi diikuti oleh dering telepon dari istri mengecek aktifitas suami. Juga ketika jam pulang alarm berdering lama. Dan baru berhenti ketika sudah sampai rumah. Hal ini lama kelamaan membuat para suami merasa terganggu, belum lagi ketika sampai rumah disambut wajah istri yang cemberut sebelum mencecar dengan berbagai pertanyaan. Intinya kehidupan rumah tangga mereka menjadi kacau.

Karena merasa aneh maka para suami mencari tahu informasi tentang jam tangan mereka yang dirasa bukan jam tangan biasa. Lalu ditemuilah sang ilmuwan yang mencipta jam tersebut. Lalu oleh ilmuwan dijelaskan panjang lebar mengenai asal usul dan kegunaan jam tangan tersebut. Pahamlah para suami mengenai kenapa akhir-akhir ini ada kejadian aneh akibat tingkah laku istri yang tidak biasanya. Tetapi untuk memberi pelajaran kepada istri maka diadakanlah persekongkolan para suami untuk saling bertukar jam tangan sehingga apa yang dilihat istri bukanlah apa yang terjadi pada suami tetapi justru suami orang lain. Keesokan harinya terjadilah kehebohan massif dan terstruktur. Para istri menjadi heran kenapa suami sudah di rumah tetapi layar bedak menampilkan situasi lain. Yang lebih parah, ada kasus suami masih kerja lembur di kantor tetapi layar di bedak menampilkan dia masuk ke rumah orang lain dan disambut oleh seorang wanita. Serta masih banyak kehebohan lainnya. Ujung-ujungnya para istri menjadi marah. Pikiran negatif terhadap para suami selama ini semakin menjadi. Tak jarang dari mereka meminta cerai.

Menghadapi hal tersebut para suami tetap menghadapi dengan adem ayem. Lalu suatu hari diadakanlah pertemuan akbar di sebuah lapangan tetapi dipastikan tidak ada sampah yang berserakan atau rusaknya tanaman. Diundanglah sang ilmuwan yang membuat jam tangan tersebut kemudian diceritakanlah pula hal ihwal persekongkolan para suami untuk saling bertukar jam tangan. Mengertilah para istri dan sadarlah mereka bahwa selama ini dikuasai oleh pikiran negatif. Sang ilmuwan yang ternyata juga seorang yang bijak ini selanjutnya memberi wejangan bahwa seharusnya mereka mempercayai suami mereka. Cukuplah kepercayaan itu sebagai modal dalam harmonisnya rumah tangga. Janganlah mencurigai suami dengan kecurigaan berlebihan apalagi sampai memantau 24 jam sehari. Tetapi seharusnya mereka percaya bahwa suami tidak akan berbuat macam-macam, titipkanlah kepada sang Pemantau yang Maha Tahu agar suami dijaga dan dipelihara.

Lalu berpelukanlah antara suami dan istri di lapangan yang luas itu sampai-sampai masuk dalam Guiness Book of Records dalam jumlah pasangan yang berpelukan di satu tempat dan satu waktu yang disertai tangis haru. Kemudian sebagai tanda kebebasan, setiap suami melepas jam tangan mereka untuk diserahkan kembali kepada ilmuwan untuk direset ulang menjadi jam tangan biasa. Sementara alat bedak diubah menjadi smartphone. Juga mereka meminta ilmuwan untuk membuat sebuah alat yang bisa menyaring tontonan yang baik dan memblokir tayangan yang tidak baik.

Selang seminggu kemudian kehidupan kota tersebut menjadi lebih baik. Jam tangan kesetiaan tetap dipakai oleh para suami, tetapi tiada lagi alarm peringatan. Alat bedak menjadi smartphone yang membantu para istri berbisnis online. Kemudian hampir tidak ada televisi yang menyala karena hampir semua tayangan telah diblokir oleh alat filter yang mereka pesan. Dan kehidupanpun berjalan dengan sempurna. Kini sebagai ganti tayangan yang telah diblokir mereka membuat stasiun televisi sendiri dan hanya menayangkan konten religi dan konten pengetahuan.